KENALI PERTANDA RIYA
Tanda
riya yang paling jelas adalah, dia merasa senang jika ada orang yang
melihat ketaatannya. Kemudian merasa malas beribadah jika sendirian,
tetapi semangat sekali beribadah jika orang banyak disekelilingnya.
Berapa banyak orang yang ikhlas mengerjakan amal secara ikhlas dan tidak
bermaksud riya' dan bahkan membencinya. Dengan begitu amalnya menjadi
sempurna. Tapi jika ada orang-orang yang melihat dia merasa senang dan
bahkan mendorong semangatnya, maka kesenangan ini dinamakan riya' yang
tersembunyi. Andaikan orang-orang tidak melihatnya, maka dia tidak
merasa senang.
Dari sini bisa diketahui bahwa riya' itu
tersembunyi di dalam hati, seperti api yang tersembunyi di dalam batu.
Jika orang-orang melihatnya, maka bisa menimbulkan kesenangannya.
Kesenangan ini tidak membawanya kepada hal-hal yang dimakruhkan, tapi ia
bergerak dengan gerakan yang sangat halus, lalu membangkitkannya untuk
menampakkan amalnya, secara tidak langsung maupun secara langsung.
Orang-orang yang ikhlas senantiasa merasa takut terhadap riya' yang
tersembunyi, yaitu yang berusaha mengecoh orang-orang dengan amalnya
yang shalih, menjaga apa yang disembunyikannya dengan cara yang lebih
ketat daripada orang-orang yang menyembunyikan perbuatan kejinya. Semua
itu mereka lakukan karena mengharap agar diberi pahala oleh Allah pada
Hari Kiamat.
Allah juga berfirman, (artinya): "Dan, Kami
hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu
(bagaikan) debu yang beterbangan." (Al-Furqan: 23)
Amal yang
seperti debu itu adalah amal-amal yang dilandaskan bukan kepada
As-Sunnah atau dimaksudkan bukan karena Allah. Nabi Shallallahu Alaihi
wa Sallam pernah bersabda kepada Sa'ad bin Abi Waqqash, "Sesungguhnya
sekali-kali engkau tidak akan dibiarkan, hingga engkau mengerjakan suatu
amal untuk mencari Wajah Allah, melainkan engkau telah menambah
kebaikan, derajad dan ketinggian karenanya."
Di dalam
Ash-Shahih disebutkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, dia
berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, (artinya):
"Tiga perkara, yang hati orang mukmin tidak akan berkhianat jika ada
padanya: Amal yang ikhlas karena Allah, menyampaikan nasihat kepada para
waliyul-amri dan mengikuti jama'ah orang-orang Muslim karena doa mereka
meliputi dari arah belakang mereka." (HR. At-Thirmidzi dan Ahmad)
Di dalam hadits qudsi yang shahih disebutkan; "Allah berfirman, 'Aku
adalah yang paling tidak membutuhkan persekutuan dari sekutu-sekutu yang
ada. Barangsiapa mengerjakan suatu amal, yang di dalamnya ia
menyekutukan selain-Ku, maka dia menjadi milik yang dia sekutukan, dan
Aku terbebas darinya'." (HR. Muslim)
Di dalam hadits lain
disebutkan; "Allah berfirman pada hari kiamat, 'Pergilah lalu ambillah
pahalamu dari orang yang amalanmu kamu tujukan. Kamu tidak mempunyai
pahala di sisi Kami'."
Di dalam Ash-Shahih disebutkan dari
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah
tidak melihat tubuh kalian dan tidak pula rupa kalian, tetapi Dia
melihat hati kalian." (HR. Muslim)
Banyak difinisi yang
diberikan kepada kata ikhlas dan shidq, namun tujuannya sama. Ada yang
berpendapat, ikhlas artinya menyendirikan Allah sebagai tujuan dalam
ketaatan. Ada yang berpendapat, ikhlas artinya membersihkan perbuatan
dari perhatian manusia, termasuk pula diri sendiri. Sedangkan shidq
artinya menjaga amal dari perhatian diri sendiri saja. Orang yang ikhlas
tidak riya' dan orang yang shidq tidak ujub. Ikhlas tidak bisa sempurna
kecuali shidq, dan shidq tidak bisa sempurna kecuali dengan ikhlas, dan
keduanya tidak sempurna kecuali dengan sabar.
Sehubungan dengan tempat persinggahan ikhlas ini Allah telah berfirman di dalam Al-Qur'an, (artinya):
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus."
(Al-Bayyinah: 5)
"Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab
(Al-Qur'an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah
agama yang bersih (dari syirik)." (Az-Zumar: 2-3)
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya." (Al-Mulk: 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar